Banyak orang beranggapan bahwa tarot itu ramalan!!! Sehingga jika dihubungkan dengan pemahaman suatu keyakinan atau agama maka jatuhnya dosa atau musyrik sehingga perlu dijauhi. Benarkah? kenyataannya pergi dan bertanya suatu masalah ke seorang Tarot Reader sebenarnya sama seperti menjalani sesi konseling ke Psikolog karena tarot sesungguhnya adalah sistem psikologi atau sistem ilmu jiwa.
Tarot adalah suatu sistem psikologi atau sistem ilmu jiwa yang bertujuan agar manusia sadar dengan apa yang mereka hadapi saat ini merupakan konsekuensi dari apa yang diputuskan dan dilakukan dimasa lalu.
Jika kartu tarot tadi diproyeksikan kemasa depan maka disebut ramalan atau divination. Meski tidak semua yang diproyeksikan ke masa depan harus dijalani karena klien mempunyai kebebasan untuk memilih sendiri masa depannya. Tugas seorang tarot reader hanya menerjemahkan peluang-peluang. Inilah yang disebut sisi bebas manusia. Kita bisa bebas mengambil jalan mana yang dirasa sesuai dengan tujuan dan pilihan kita.
Tarot dipercaya sebagai sebuah solusi dan didalam ramalan, jawaban kartu tarot hanya merupakan kecenderungan saja. Tarot tidak dapat memberikan jawaban yang bersifat mutlak sebab memang tarot tidak untuk meramal.
Fungsi tarot untuk membantu memahami dan merenungkan suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan secara logis, sehingga dengan permenungan tadi seseorang mampu menganalisa permasalahan untuk memperoleh solusi terbaik.
Pada proses konseling, tarot bermanfaat sebagai analisa suatu masalah, dan suatu media saja, jadi bukan semata-mata suatu hal yang mutlak tetapi lebih pada bagaimana menjabarkan suatu masalah dari berbagai sudut pandang.