Tantrum pada orang dewasa adalah ledakan emosi yang intens dan tidak terkendali sebagai respons terhadap situasi yang membuat stres atau tidak sesuai harapan.
Tantrum pada pasangan adalah ledakan emosi yang biasanya disertai dengan perilaku marah, frustasi, atau bahkan menangis secara berlebihan. Tantrum ini mirip dengan yang terjadi pada anak-anak, tetapi pada orang dewasa, penyebab dan cara mengungkapkannya bisa lebih kompleks.
Penyebab Tantrum pada pasangan bisa disebabkan oleh :
• Stres atau Tekanan Berlebihan – Masalah pekerjaan, keuangan, atau keluarga bisa memicu emosi yang meluap.
• Kesulitan Mengelola Emosi – Beberapa orang kurang terampil dalam mengungkapkan perasaan secara sehat.
• Kurangnya Komunikasi – Ketika seseorang merasa tidak didengar atau dipahami, mereka bisa meledak dalam kemarahan.
• Perasaan Tidak Aman atau Cemburu – Ketakutan kehilangan pasangan atau merasa kurang dihargai bisa memicu reaksi emosional.
• Pengalaman Masa Lalu – Trauma atau pola asuh saat kecil dapat mempengaruhi cara seseorang menangani konflik.
• Kelelahan Fisik atau Emosional – Kurang tidur atau kelelahan bisa membuat seseorang lebih mudah marah.
• Gangguan Psikologis – Dalam beberapa kasus, tantrum bisa menjadi gejala dari gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan kepribadian.
Ciri-Ciri Tantrum pada Orang Dewasa:
1. Berteriak atau berbicara dengan nada tinggi.
2. Menyalahkan pasangan tanpa alasan yang jelas.
3. Mengungkit-ungkit masalah lama secara tidak proporsional.
4. Menghindari komunikasi setelah marah (silent treatment).
5. Dalam kasus ekstrem, bisa berujung pada perilaku kasar atau destruktif.
Cara Menghadapinya:
• Tetap tenang dan tidak terpancing emosi.
• Berikan ruang jika pasangan perlu menenangkan diri.
• Jangan membalas dengan kemarahan atau kata-kata yang menyakitkan.
• Tunggu hingga pasangan lebih tenang sebelum membicarakan masalahnya.
• Jika tantrum sering terjadi dan berdampak buruk pada hubungan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional.
