Kartu Tarot
Seni meramal sudah cukup dikenal orang pada saat ini. Ada banyak media yang digunakan, kartu tarot salah satunya. Apakah kartu tarot itu?
Sejarah Kartu Tarot
Kartu tarot berasal dari Italia. Pada awalnya, permainan dengan media kartu tarot disebut Carde da Trionfi atau Kartu Kejayaan. Bukti sejarah berupa dokumen yang disalin pada abad 1442 – 1463 menyebutkan bahwa jenis permainan dengan media kartu tarot bernama Trionfi. Baru setelah mendapat pengaruh dari Prancis, nama Trionfi berubah menjadi Tarrochi.
Popularitas kartu tarot diperkirakan bermula sejak Antoine Court de Gebelin menerbitkan sebuah buku pada tahun 1781, yang mengungkapkan bahwa pendeta-pendeta Mesir Kuno telah melukis kartu tarot berdasarkan buku Thoth. Mereka kemudian membawa gambar-gambar tersebut ke Roma untuk dipersembahkan kepada Paus, yang selanjutnya memperkenalkan tarot hingga ke Avignon, Prancis, pada abad ke-14. Namun penjelasan Court de Gebelin ini dianggap tidak akurat karena tidak didukung oleh bukti-bukti sejarah dan ditulis sebelum Champollion berhasil menerjemahkan bahasa Mesir Kuno, Hieroglif.
Gereja Katolik dan pemerintahan daerah di Eropa tidak melarang permainan tarot. Di beberapa daerah bahkan warganya diperbolehkan memainkan tarot, sekalipun permainan kartu sejenis lainnya jelas-jelas dilarang. Namun “hak eksklusif” dari kartu tarot tersebut tidak berlangsung lama. Pada akhir abad ke-14, seorang penceramah dari Swiss, Johannes von Rheinfelden, secara tiba-tiba menyerang perjudian dan aneka permainan kartu, termasuk kartu tarot.
Kartu tarot tertua dibuat pada awal hingga pertengahan abad ke-15. Ada tiga set kartu tarot yang semuanya adalah milik keluarga Visconti – keluarga yang paling berkuasa di Milan saat itu. Kartu-kartu tersebut kemungkinan besar merupakan karya lukis Bonifacio Bembo dan pelukis miniatur dari Ferrara. Tujuan diciptakannya kartu-kartu itu untuk merayakan perkawinan antara keluarga Visconti dengan Sforza. Hingga kini terdapat 35 kartu yang tersimpan di Perpustakaan Pierpont Morgan, 26 kartu di Accademia Carrara, 13 kartu di Casa Calleoni, sedangkan 4 kartu yang lain yaitu Devil, Tower, Three of Swords, dan Knight of Coins tidak ditemukan. Kartu set ini sudah diproduksi secara luas. Dalam set kartu tersebut, Minor Arcana dan Major Arcana digabungkan untuk merefleksikan ikonografi konvensional pada saat itu.
Ilustrasi dan interpretasi tarot pun berkembang sejalan dengan masanya. Seringkali ilustrasi tarot dibentuk untuk melayani pandangan mistis dan kebutuhan penggunanya. Seniman Pamela Colman Smith melukis satu set lukisan Major Arcana, yang didasarkan pada interpretasi Arthur Edward Waite. Hasil karya mereka kemudian diterbitkan oleh perusahaan percetakan Rider Company. Kartu inilah yang menjadi kartu tarot paling populer untuk saat ini.
Dari uraian sejarah di atas, terungkap kenapa tarot dapat dengan mudah terkondisikan menjadi sebuah kontroversi. Selain karena keberadaannya yang sangat dipengaruhi oleh kuasa kerajaan, permainan kartu tarot juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh keyakinan keimanan umat manusia, kemisteriusan akan sejarah asal muasal permainan kartu tersebut, serta berbagai ilmu gaib dan mistis yang melekat terhadapnya.
Psikolog Sigmun Freud pernah membahas dalam teori alam bawah sadarnya bahwa simbol-simbol dalam kartu tarot inilah yang kemudian memberikan sugesti kepada manusia untuk menjawab pertanyaan atau memberikan saran dalam menyelesaikan masalah kepada pihak kedua yang datang “berkonsultasi”. Jadi tidak heran jika kesan mengenai tarot adalah permainan ramal meramal seakan-akan sang praktisi (pembaca) kartu tarot telah mengetahui jawabannya terlebih dahulu.
Secara ilmiah hal ini sulit diterima oleh beberapa pihak. Teori tentang alam bawah sadar ala kartu tarot ini bahkan dianggap sangat bertentangan dengan dunia barat yang lebih mengedepankan logika atau pemikiran logis, ilmu pasti, dan teknologi dunia modern. Demikian juga halnya dengan dunia timur yang konon masih mempercayai adanya kekuatan gaib, klenik, mistis, eksklusifisme, dan cenderung lebih agamis. Kontroversi mengenai teori alam bawah sadar ini semata-mata karena hal tersebut sangat sulit dan samar untuk diuraikan secara logika.
Ilmu itu bagaikan sebuah pisau, tergantung dari sudut mana kita bisa meyakini sebagai sesuatu yang berguna atau tidak. Dengan segala kontroversinya, permainan dengan media kartu tarot merupakan bagian dari sebuah ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan zaman.
Tarot (bukan) Mistis
Pembacaan tarot bisa dipelajari dan bukanlah kegiatan yang bersifat mistis. Terkesan “mistis” karena banyak melibatkan kemampuan batin kita.
Ada 3 area utama kemampuan batin: kepekaan melihat, kepekaan mendengar, dan kepekaan perasaan.
- Kepekaan melihat: melihat apa yang sedang terjadi dalam dimensi yang tidak terlihat atau kasat mata.
- Kepekaan mendengar: mendengarkan sesuatu di luar batas normal yang dapat didengarkan.
- Kepekaan merasakan: memahami atau merasakan apa yang tidak terlihat.
Selain ke-3 kepekaan tersebut, ada beberapa cara menerima pesan dari intuisi atau indra keenam yang lain.
- Psikometri: melihat tanpa menggunakan mata, misalnya melihat ke objek, membaca karakter seseorang, dan bahkan mampu menceritakan masa lampau dan masa depan orang tersebut.
- Telepati: melihat ke dalam pikiran-pikiran orang lain dan memproyeksikan pikiran kita ke dalam pikiran orang lain.
- Mimpi: beralih ke frekuensi batin pada saat tidur dan membawa kembali informasi yang diperoleh ke dalam hidup sehari-hari, dengan menafsirkan simbol-simbol dan bayangan-bayangan yang muncul di dalam mimpi.
- Peramalan: melihat ke masa depan dengan menggunakan alat-alat bantu peramalan, misalnya bola kristal, kartu tarot, daun teh, dll.
- Prekognisi: pengetahuan atas peristiwa-peristiwa sebelum terjadi.
- Berkomunikasi dengan roh: kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh-roh, disebut juga perantara atau medium.
Pengertian Kartu Tarot
Kartu-kartu tarot benar-benar akan memicu intuisi kita. Kita tidak perlu menghafal atau memahami sejarah dan simbolnya yang kompleks untuk mengolah atau menggunakannya sebagai alat bantu peramalan. Kita hanya perlu memperhatikan perasaan yang muncul karena terinspirasi oleh kartu-kartu tersebut.
Tarot yang paling populer saat ini adalah Tarot versi Rider-Waite-Smith. Kartu ini yang paling bagus untuk memulai karena gambar yang jelas dan cukup mudah dipahami. Kartu Tarot versi Rider-Waite-Smith terdiri dari 78 kartu yang terbagi dalam dua kelompok besar atau disebut Arcana. Arcana merupakan bentuk jamak dari arkanum, yang artinya “penuh rahasia” atau yang berarti juga rahasia alam. Dua kelompok besar tersebut yaitu Major Arcana atau Arkana Mayor (22 kartu) dan Minor Arcana atau Arkana Minor (56 kartu). 22 buah kartu Mayor Arkana disebut sebagai kartu trump, yang berarti ke-22 kartu tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan kartu-kartu yang masuk dalam kategori Arkana Minor.