Sixth Sense atau indra keenam itu apa? Dan apa bedanya dengan intuisi? Atau apakah sama? Yuk baca artikel ini untuk mengetahui penjelasannya secara lengkap
Suatu hari, saya sebagai tarot reader, pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang Teman Bicara (klien) – “Maaf mbak mau bertanya, Mbak Nunuk membaca tarot dengan sixth sense atau baca saja?”. Sebenarnya saya agak kaget mendapat pertanyaan tersebut. Kemudian saya menjawab bahwa saya menggunakan intuisi dalam membaca tarot.
Sixth Sense atau indra keenam itu apa? Dan apa bedanya dengan intuisi? Atau apakah sama?
Berikut arti indra keenam menurut Wikipedia – Indra keenam (bahasa Inggris: sixth sense) merupakan kemampuan paranormal yang berkaitan dengan penerimaan informasi yang tidak diperoleh melalui indra fisik yang dikenali, tetapi dirasakan dengan pikiran. Indra keenam berperan sebagai indra untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak bisa diperoleh dengan indra biasa. Adapun dalam istilah teknis parapsikologi, indra keenam dikenal dengan istilah extra sensory perception atau disingkat ESP.
Sementara intuisi menurut Wikipedia adalah Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Kata intuisi berasal dari kata kerja Latin “intueri” yang diterjemahkan sebagai “mempertimbangkan” atau dari bahasa Inggris, “intuit” yakni “untuk merenungkan”.
Sehingga menurut saya, perbedaannya indra keenam dengan intuisi adalah letak kewaspadaan dalam menerima informasi (informasi yang dari mana saja ya, informasi yang didengar, dilihat atau dirasakan). Dengan intuisi, seseorang akan lebih waspada, mawas dan bijak mengambil kesimpulan atas informasi yang dia terima. Sementara indra keenam, fungsinya menangkap informasi dulu, menangkap yang tidak bisa ditangkap oleh indra lainnya.
Dalam pembacaan tarot sejak 2018 hingga sekarang, saya menggunakan dasar ilmu tarot yang saya pelajari dan intuisi. Intuisi ini pun saya peroleh karena “jam terbang”, yaitu dengan mengasahnya. Misal, dengan seringnya membaca kartu, membaca tanda tanda, atau mengolahnya dengan puasa atau dengan cara lainnya yang masih sangat logis kok dilakukan. Jadi, saya membaca kartu tarot, tidak dengan klenik, jin, atau hal magis lainnya yang kadang bisa diluar nalar. Karena bagi saya, tarot itu justru membawa kita ke kenyataan hidup. Meskipun pertanyaan-pertanyaan yang datang, terkadang di luar akal sehat, namun saya memberi jawabannya sangat logis.
Contoh pertanyaan dari Teman Bicara (klien), ”Apakah saya diguna-guna?”
Kemudian saya tebar kartu tarot berdasarkan pertanyaan tersebut, dan ternyata jawabannya, iya. Namun saya baca kembali, misalnya, kenapa dia bisa diguna-guna, kenapa tubuh dia bisa dengan mudah menyerap efek negative dari guna-guna tersebut dan seterusnya. Misalnya, dia ini ternyata pernah menyakiti perasaan seseorang sehingga orang yang disakiti tersebut membalas dengan cara mengirim guna guna. Atau dia selalu mikir yang menjurus ke klenik dan dunia setan, jadi malah menjadi semacam afirmasi ke dirinya bahwa dia dekat dengan dunia ini. Jadi ada peran diri sendiri juga, kenapa dia bisa mengalami hal tersebut. Hal hal ini akan saya sampaikan ke penanya. Sehingga pikiran dia tidak terus menerus berada dalam wilayah ambang antara sadar dan tak sadar. Karena saya yakin ketika mengembalikan pikiran kita ke logika dan kenyataan, maka hidup akan lebih mudah dijalani.
Contoh pertanyaan kedua, “Mengapa saya mudah anxiety (khawatir berlebihan atau khawatir tak beralasan)?” Jawaban yang diberikan dari membaca kartu, ternyata dia ada mental health (kesehatan mental) yang perlu diperhatikan dan butuh penanganan ahli yang lebih professional, misal psikolog. Atau karena pola hidup dia yang tidak sehat, misal jam istirahatnya sangat kurang, suka begadang, overthinking, atau beban pekerjaannya tinggi. Ini juga bisa menyebabkan anxiety.
“Tarot itu membawa kita pada kenyataan kehidupan. Jawaban di kartu tarot kadang tidak sesuai dengan keinginan kita, namun itulah jawaban yang sebenarnya”.
Sehingga saya tetap memberikan jawaban yang masuk akal (logis) ke penanya. Karena menurut saya, ketika kita justru menenggelamkan penanya ke jawaban yang tidak logis, penanya justru malah tidak menemukan jawaban yang pasti, karena akan semakin tenggelam dan tenggelam dalam dunia suramnya. Terkadang, bagi sebagian orang, tenggelam ke dunia suram dan antah berantah ini justru mereka suka, karena nampak misterius, lebay atau dramatik, ngga suka kalua hidup itu biasa, lurus atau apa adanya.
Jadi menurut saya, membaca tarot itu justru membawa kita belajar menerima kenyataan kehidupan. Dimana sebagian orang masih denial (menyangkal, meragukan, tidak mau menerima kenyataan), namun ketika kita bisa belajar menerimanya, itu justru akan lebih mempermudah kita menjalani hidup. Healing comes from acceptance.