Bisnis adalah bisnis, profesi adalah profesi, karir adalah karir. Aspek memberi dan menerima sudah sangat jelas disana. Seseorang bekerja dan ia dibayar. Namun cinta, kasih dan amal sangatlah berbeda. Semuanya adalah urusan memberi, memberi dan terus memberi tanpa mengharapkan apapun. Artikel ini merupakan kelanjutan dari tulisan mingu lalu tentang Hukum Sebab-Akibat yang mempunyai pengaruh dalam fenomena kehidupan manusia.
Kartu six of pentacles tarot mewakili arti dari memberi, berderma dan beramal. Ketika seseorang datang dan mengeluh lalu menanyakan tentang keadaan dirinya melalui kartu tarot, kemudian terbukalah kartu six of pentacles. Sekilas intuisiku terbang jauh…
Semua yang terjadi pada kehidupan makhluk hidup tidak ada yang kebetulan. Semua ada sebabnya dan akan menimbulkan akibat. Sedangkan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia yang nampaknya “beda” dengan biasanya dan cenderung susah untuk dijelaskan, sering disebut mujizat.
Kartu six of pentacles yang muncul dari pembacaan tarot ingin mengingatkan bahwa dirinya adalah orang yang melekat dengan keduniawian. Untuk itulah perlu berlatih kerelaan dengan cara berderma / berdana. Karena tujuannya adalah melatih kerelaan, maka bentuk dari memberi/ berdana bisa bermacam-macam. Bisa dalam bentuk sumbangan moril atau tenaga maupun dalam bentuk materi atau uang, makanan dll.
Nasehat adalah salah satu bentuk perbuatan merelakan. Memaafkan adalah bentuk pelatihan merelakan juga dan sulit untuk dilakukan. Malatih kerelaan yang paling mudah dan paling mendasar adalah dengan berderma / berdana. Tujuan dari kerelaan agar seseorang bebas dari kemelekatan duniawi atau keserakahan, karena keserakahan adalah salah satu penyebab penderitaan bagi pelakunya. Dengan keserakahan seseorang bisa menipu, mencuri, korupsi, melakukan perbuatan asusila dll. Perbuatan inilah yang pasti akan membawa pelaku pada penderitaan hidup.
Seperti halnya semua perbuatan baik, berdana akan memberikan kebahagiaan pada kita di masa depan, sesuai dengan Hukum Karma tentang sebab-akibat. Berdana menghasilkan manfaat di dalam kehidupan sekarang dan dalam kehidupan-kehidupan yang akan datang, tak peduli apakah kita sadar akan kenyataan ini atau tidak tetapi jika niat itu dibarengi dengan pemahaman, kita dapat dengan pesat meningkatkan jasa kebajikan yang diperoleh lewat pemberian kita.
Motivasi orang berdana bisa bermacam-macam misalnya; Berdana dengan hati ikhlas. Ini yang bernilai tinggi. Berdana sebagai respon pada tekanan sosial dan berdana untuk mendapatkan nama baik, ini bukan jenis tindakan berdana yang bernilai pahala tinggi. Juga bukan merupakan tindakan terpuji jika orang hanya memberi untuk membalas jasa atau mengharapkan ganjaran. Hal yang pertama itu bagaikan membayar hutang, sedangkan yang terakhir sama dengan memberi suap.
Orang yang enggan memberi / berdana, sering kali juga sulit mengatakan “tolong”, “terima kasih”, “ minta maaf”, dsb. Untuk jenis manusia ini, sangatlah perlu melatih diri untuk mengenal kasih sayang yang akan bermanfaat untuk membuat hati mereka terbuka.