Sebagai catatan, tidak ada manusia yang sempurna. Yang ada manusia yang berusaha menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan bagi sekitarnya.
Obsesi menjadi yang paling sempurna termasuk karakteristik kepribadian dengan ciri adanya dorongan yang besar untuk mencapai kesempurnaan saat mengerjakan tugas maupun pekerjaannya. Kesempurnaan tersebut diwujudkan dengan perjuangan mencapai standar yang sangat tinggi (bahkan kadang tidak realistis) lebih dari yang dibutuhkan.
Pola pikir seorang yang merasa perfect biasanya kaku sehingga cenderung menilai banyak hal secara hitam putih selain itu ia juga cenderung membesarkan kesalahan dan mengecilkan hal yang positif.
Jadi apa sebabnya kita bisa menjadi individu yang seperti ini?
Diantaranya adalah
Pola asuh keluarga
Keluarga sering mengasuh kita dari kecil bahwa pencapaian akademis/prestasi lainnya adalah hal terpenting yang menentukan harga diri.
Preferensi perilaku
Saat kita mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan standar yang sangat tinggi maka hasil pekerjaan itu akan mendapat pujian sempurna atau mendapat reward lainnya sehingga kita belajar bahwa standar tinggi perlu dicapai untuk mendapat reward sosial. Kita belajar bahwa saat kita berprestasi maka lingkungan sosial akan menerima, menyukai kita sehingga mendorong kita untuk mencari penerimaan dari prestasi.
Pengaruh medsos
Saat ini, media sosial sangat berpengaruh membentuk jati diri kita. Kita jadi sering membandingkan diri dengan orang lain yang lebih berprestasi, lebih produktif dan lebih dalam hal lainnya sehingga hal ini membentuk halusinasi dalam diri kita. Dan membuat kita bersaing secara tidak sehat.
Lalu bagaimana caranya agar kita tidak terjembab dalam lingkaran perfeksionis?
-Jaga keseimbangan hidup dengan memberi perhatian pada semua aspek.
-Menikmati proses daripada hasil.
-Melatih fokus untuk dapat menangkap kondisi di sekitar kita.
-Cari bantuan profesional. Jika anda merasa kewalahan dalam mengendalikan sifat perfeksionis dalam diri anda. Anda dapat menghubungi seseorang yang berkompeten. Dan atau bisa berbagi cerita dengan praktisi ruangtarot untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda dan tanpa penghakiman.