Kartu Tarot sudah dikenal sejak abad ke-14 sebagai media untuk meramal masa depan, nasib maupun peruntungan seseorang. Tarot menggunakan media kartu yang berjumlah 78 lembar, dibagi sebagai Mayor Arkana dan Minor Arkana. Namun demikian, ada banyak cara juga di masyarakat kita metode meramal dengan berbagai media. Media ini berkembang karena tradisi, kultur/budaya yang berkembang dan kepercayaan. Apa sajakah itu? Silakan simak di artikel berikut ini.
Kartu Tarot sudah dikenal sejak abad ke-14 sebagai media untuk meramal masa depan, nasib maupun peruntungan seseorang. Tarot menggunakan media kartu yang berjumlah 78 lembar, dibagi sebagai Mayor Arkana dan Minor Arkana. Namun demikian, ada banyak cara juga di masyarakat kita metode meramal dengan berbagai media. Berikut diantaranya:
1. Fortune Cookie (Kue Keberuntungan)
Dengan menggunakan media kue (cookie), biasanya kue kering, renyah dan tipis – di dalam kue berisi sebuah kertas dengan petuah bijak, ramalan atau kalimat motivasi. Bentuk atau resep kue ini bisa dilihat di berbagai media internet, tetapi ada juga yang memodifikasi bentuk dan cita rasa kue ini, yang penting rasanya enak dan didalamnya ada kertas berisi ramalan. Kue beruntungan ini biasanya marak disajikan menjelang Imlek. Hadirnya kue keberuntungan ini banyak dikenal di masyarakat Amerika, Jepang dan Tiongkok. Kita cukup mengambil satu kue saja untuk mengetahui apa ramalan atau petuah bijak yang terkait dengan hidup kita hari ini.
2. Ampas kopi
Metode meramal dengan ampas kopi ini mungkin lebih dikenal juga di Indonesia. Klien akan diminta minum kopi dahulu hingga tersisa ampasnya. Yang dibaca adalah tekstur ampas dari sisi sisi bagian dalam cangkir. Setelah itu peramal akan membaca nasib klien dari guratan guratan ampas kopi. Biasanya memang tidak bisa banyak yang bisa dibaca dari sini, hanya topik tertentu atau topik utama masalah dalam kehidupan saja yang terbaca. Meramal dengan metode ampas kopi terkenal di negara Turki, bahkan sudah menjadi tradisi yang memang harus dijaga untuk mempertahankan kearifan budaya ngopidi sana. (Foto: credit instructables.com)
3. Menarik atau memilih satu
Metode ini ada banyak media, bisa mengambil satu gulungan kertas dalam satu toples (infinity jar), dimana gulungan-gulungan kertas itu sudah ada kata-kata bijaknya. Ada juga yang meminta, memilih nomer halaman mana pada buku, dimana buku tersebut berisi puisi, kata bijak atau kalimat motivasi. Misalnya klien memilih halaman 100, lalu dibuka dan dibaca isi halaman tersebut. Jenis bukunya bisa dipilih buku berisi kalimat motivasi, puisi atau petuah bijak.
4. Meramal di Klenteng
Melakukan ramalan di klenteng ini sebenarnya sudah sangat mahfum dilakukan oleh masyakarat Tionghoa. Ramalan tradisional kuno masyarakat Tionghoa disebut Ciam Si. Ciam Si sendiri sebenarnya merupakan metode meramal nasib yang berdasarkan 100 kertas syair yang akan digunakan untuk melihat peruntungan seseorang. Seratus nomor kertas ini kemudian dituliskan pada kayu-kayu panjang dengan ukuran sekitar 25 cm. Ada tata cara khusus dalam Ciam Si yang sebaiknya diikuti dengan khidmat. Anda akan dipandu oleh pengelola Klenteng. (sumber: https://kumparan.com/ochi-amanaturrosyidah/menjajal-ramalan-kuno-tionghoa-di-vihara-dharma-bhakti dan https://nasional.kompas.com/read/2017/01/30/13004941/mencoba.ciam.si.tradisi.ramalan.china.kuno?page=all).
5. Meramal dengan media tangan
Metode ini bisa diperoleh dari membaca garis tangan (palmistry atau cheiromancy)- pembaca garis tangan biasanya disebut chirology. Satu metode lagi yang menggunakan basis tangan adalah membaca hasil tulisan tangan (grafologi). Grafologidapat diartikan sebagai ilmu tentang tulisan. Ada dua jenis grafologi, yakni grafologi yang bernaung di bawah psikologi dan grafologi yang ada dalam bidang linguistik. Dalam psikologi, grafologi adalah tentang analisis pola tulisan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang. Keduanya, palmistry dan grapholgy bersumber dari tangan dan telah ada sejak berabad silam. Kedua metode ini bisa dipelajari dan ada teorinya.
Nah ini baru sebagian saja, tentu saja masih banyak bisa ditemukan metode-metode meramal lainnya. Hampir sebagian besar metode meramal adalah membaca alam bawah sadar. Metode mana yang pernah Anda jalani? Dan metode mana yang paling nyaman buatmu?