Penyangkalan

Penyangkalan adalah salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri, sebagai bentuk perlindungan atau melindungi egonya dari keadaan yang mencemaskan, menyakitkan atau melukai perasaannya. Penyangkalan ini akan keluar secara tidak sadar (dan biasanya spontan). Bagaimana cara mengatasi seseorang dengan kondisi demikian?

Nunuk Ambarwati
Nunuk Ambarwati Praktisi Kartu Tarot
Penyangkalan

Penyangkalan atau Denial (bahasa Inggris) seringkali dilakukan karena ingin menolak realita yang ada, padahal mereka sebenarnya sudah tahu kenyataan sebenarnya. Beberapa kali klien datang kepada saya untuk dibacakan tarot, ketika hasil pembacaan tarot tidak sesuai dengan harapan mereka, maka muncul penyangkalan-penyangkalan. Misalnya ada sebuah kasus seseorang, sebut saja namanya Ayu, yang tiba-tiba diputuskan pacarnya tanpa sebab dan tanpa bicara apa-apa, sang pacar tidak menjelaskan dengan baik apa alasan mereka putus. Apalagi mereka baru saja pacaran, baru menjalin hubungan 3 bulan. Ayu merasa belum ikhlas menerima keputusan pacarnya tersebut. Ayu juga masih mencintai pacarnya tersebut. Ayu datang kepada saya dan menanyakan persoalan asmaranya melalui media kartu tarot. Ternyata jawaban-jawabannya memang mengindikasikan bahwa hubungan Ayu dan pacarnya sudah tidak bisa balikan lagi. Jawaban ini tidak sesuai dengan harapan Ayu. Ayu tetap ingin balikan. Lalu muncul pertanyaan-pertanyaan,

“Apakah masih ada peluang saya bisa balikan lagi sama dia?”
“Apakah dia masih mencintai saya?”
“Bagaimana caranya supaya saya bisa balikan lagi saya dia?”

Bahkan Ayu bisa mengulang pertanyaan-pertanyaan seperti itu atau senada berulang-ulang selama satu sesi konsultasi, karena sebenarnya dia menyangkal kenyataan.

Penyangkalan adalah salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri, sebagai bentuk perlindungan atau melindungi egonya dari keadaan yang mencemaskan, menyakitkan atau melukai perasaannya. Penyangkalan ini akan keluar secara tidak sadar (dan biasanya spontan). Mekanisme pertahanan diri ini wajar memang, yang tidak wajar bila terus-menerus menerpa kejiwaanya atau benar-benar tidak bisa menerima kenyataan. Bahkan melakukan tindakan supaya keinginannya tercapai, seperti memaksakan kehendak, memakai ilmu ghaib supaya bisa mewujudkan keinginannya.

Bagaimana cara mengatasi seseorang dengan kondisi demikian?

1. Dengarkan masalah dia dengan baik. Mereka butuh didengarkan. Butuh untuk meluapkan kekecewaan, sakit hati dan kenyataan yang mereka hadapi. Dengarkan saja, tanpa menghakimi bahwa dia atau lawannya yang tidak benar. Biarkan mereka bisa cerita dengan rasa aman dan nyaman. Kondisi ini membuat mereka akan lebih tenang.
2. Berikan fakta yang sebenarnya dengan lugas. Jangan menutup-nutupi atau memperhalus fakta. Setelah mengetahui masalah yang sebenarnya, kita bisa memberitahu mereka realitas yang sebenarnya. Dengan memberitahukan fakta yang sebenarnya, mereka akan semakin tersadar. Bukan malah mendukung atau membantu mereka untuk mengikuti penyangkalan itu. Misalnya begini, “Bagaimana ya supaya saya bisa balikan lagi sama dia?”. Lalu kita menjawab, sebaiknya kamu melakukan A atau B. Tetapi sebaliknya, beritahukan kenyataan sebenarnya, bahwa lebih baik kamu segera beranjak dari masalah ini dan membuka peluang asmara baru, membuka diri untuk cinta yang lain.
3. Berikan alternatif solusi-solusi untuk membantunya segera keluar dari kondisi penyangkalan dengan lebih cepat.

Dari pengalaman saya membaca kartu tarot dan mendapati klien yang melakukan penyangkalan, biasanya karena mereka kurang dekat dengan keluarga. Kurang mendapatkan perhatian penuh dari keluarga. Maka peran dan dukungan keluarga sangat penting bagi setiap anggota mereka saat menghadapi masa-masa sulit.