Posesif dan Cemburu

Cinta itu adalah rasa nyaman bukan rasa ketakutan akan kehilangan seseorang yang dia cintai. Karena dengan mencintai juga beresiko kehilangan beresiko tersakiti.

Ayu Mangly
Ayu Mangly Praktisi Kartu Tarot
Posesif

Ada seorang klien tarot yang berbagi cerita dengan saya. Dia seorang laki-laki yang menjalin hubungan dengan seorang perempuan. Hubungan mereka LDR (long distance relationship). Hubungan jarak jauh dikarenakan keduanya bekerja pada kota yang berbeda. Awalnya semua berjalan dengan baik-baik saja, sampai pada akhirnya si perempuan ini menunjukkan sikap posesif dalam hubungan tersebut. Perempuan tersebut mudah marah. Telpon atau chat yang tidak segera diangkat atau dibalas akan berimbas pertengkaran dan amarah yang meledak-ledak. Semua yag dilakukan perempuan tadi membuat klien tersebut kehilangan rasa nyaman dan merasa zona pribadinya diacak-acak. Dilain sisi juga si perempuan mulai meneror rekan-rekan kerja lawan jenis dari klien, seperti mengintrogasi mereka. Alhasil klien juga kehilangan banyak rekan dan relasi dalam pekerjaannya. Sedangkan dasar dari sebuah hubungan adalah saling percaya pada pasangan, jika itu tidak dapat tercapai kita akan menyakiti pasangan kita sendiri.

Sebenarnya apa itu posesif apa sama dengan cemburu? Ternyata berbeda. Posesif adalah rasa cemas yang menimbulkan kecemburuan, padahal kecemasan itu hanya spekulasi dari ketakutan-ketakutan atas sesuatu yang belum terjadi. Misalnya  kita melihat pasangan kita duduk satu meja dengan lawan jenis tapi kita sudah berfikiran macam-macam. Kita berimajnasi bahwa mereka berselingkuh, berpegangan tangan dan lain sebagainya. Padahal mereka tidak seperti yang kita bayangkan. Lalu kita berupaya membatasi gerek-gerik pasangan kita, memantau dan mengikat dia, itu yang dinamakan posesif.

Sedangkan cemburu adalah perasaan emosi yang kita rasakan karena kita merasa memiliki dan berhak. Keduanya kurang baik diterapkan pada sebuah hubungan. Karena yang ada nanti mudah timbul kecurigaan-kecurigaan yang menyebabkan konflik dalam berhubungan. Lalu akan menjadikan hubungan yang tidak sehat bagi keduanya.

Lalu bagaimana jika kita termasuk dalam kategori posesif atau pasangan kita posesif apa yang harus dilakukan? Jangan selalu menuruti emosi yang ada dalam diri, tanamkan dalam diri bahwa hubungan ini akan baik-baik saja. Mencoba membicarakan dengan baik bersama pasangan apapun masalahnya apapun ganjalan dalam hati. Yang terakhir posesif terjadi karena ada kekecewaan dimasa lalu. Yakinkan diri bahwa tidak semua orang sama, tidak semuanya akan menyakiti diri kita.

Karena sifat posesif tidak baik dan hanya menyakiti diri sendiri, ada baiknya kita dapat menyadari bahwa semua yang berlebihan termasuk perasaan, tidak baik untuk kedepannya.